10 steps to a green and more efficient production

Carbon reduction for green production - all you need to know
10 steps to green compressed air production

Semua yang perlu Anda ketahui tentang proses pneumatic conveying

Lihat bagaimana Anda bisa menciptakan proses pneumatic conveying yang lebih efisien.
3D images of blowers in cement plant
Tutup

Pabrik Kaca dan Kebutuhan Kompresor yang Penting di Dalamnya

Produk kaca sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Sebagai industri manufaktur yang telah berusia lebih dari 3.000 tahun, produk kaca sebelumnya lebih identik dengan kemewahan. Mulai dari peralatan dapur seperti gelas khusus, perhiasan, hingga jendela kaca yang mahal. Namun seiring dengan semakin banyaknya teknik dalam pembuatannya, produk ini telah menjadi bagian dari setiap rumah tangga.

Industri kaca di Indonesia

FPM-System 16-9

Selama lima tahun terakhir, industri kaca di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh peningkatan permintaan dari pasar domestik dan ekspor. Sektor properti menyerap sekitar 65% dari produksi kaca, diikuti oleh otomotif (15%), furnitur (12%), dan lainnya (8%). Investasi dari perusahaan Korea dan Tiongkok turut memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen kaca terbesar di Asia Tenggara. Selain itu, pabrik kaca secara umum telah mengadopsi teknologi canggih dan praktik ekonomi berfokus meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan.

Bahan baku kaca

Komposisi kaca dapat bervariasi tergantung pada produk akhir. Tetapi komponen utamanya adalah pasir silika, biasanya ditemukan pada batuan beku dan sedimen yang mengandung mineral silika (SiO2). Silika dapat ditemukan di berbagai lokasi, termasuk pantai, sungai, dan gurun. Pada produksi massal, bahan lain yang mungkin ditambahkan antara lain:

 

Batu kapur: untuk membuat kaca tidak dapat larut

Abu soda: untuk mengurangi titik leleh

Kaca cullet: potongan-potongan kaca daur ulang yang berguna untuk mengurangi kebutuhan bahan baku dan untuk mengurangi suhu leleh di dalam tungku.

Beberapa bahan tambahan seperti oksida besi dan kobalt juga dicampur dengan bahan baku untuk mengubah warna.

Proses pembuatan kaca

Kaca diproduksi melalui beberapa proses tergantung pada produk akhirnya, meskipun prinsip dasarnya sama. Dua bagian proses utama yaitu hot-end (dilakukan pada suhu yang sangat tinggi) dan cold-end (tahap akhir setelah kaca dibentuk dan didinginkan). Berikut ini tahapan proses utama:

 

  1. Bahan Baku: Produksi dimulai dengan pengiriman, perawatan, penyimpanan, dan distribusi bahan baku seperti pasir (75%), abu soda (15%), dan batu kapur (10%). Bahan-bahan ini memberikan sifat-sifat kaca seperti transparansi, ketahanan panas, dan fleksibilitas. Bahan tambahan seperti dolomit dan kaca daur ulang (cullet) ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan keberlanjutan.

     

  2. Penumpukan (Batching): Di sini, pasir dicampur dengan komponen lain menurut resep tertentu. Kaca cullet juga ditambahkan. Campuran tersebut kemudian diangkut dan dimasukkan ke tungku pada suhu sekitar 1300°C. 

     

  3. Peleburan: Bahan-bahan tersebut dilebur terlebih dahulu pada suhu 1300°C dan kemudian dipanaskan hingga 1600°C di dalam tungku untuk membentuk kaca cair.

     

  4. Float Bath Forming: Kaca cair mengalir ke dalam rendaman timah cair, membentuk pita kaca yang terus menerus. Terdapat rol yang mengatur ketebalan dan lebar kaca.

     

  5. Tahap Pendinginan 1: Kaca didinginkan hingga 600°C pada akhir rendaman apung sampai cukup mengeras untuk dilakukan proses berikutnya.

     

  6. Tahap Pendinginan 2 (Annealing Lehr): Kaca dipanaskan kembali untuk mengurangi tekanan internal, kemudian secara bertahap didinginkan hingga sekitar 50-60°C membentuk kaca datar.

     

  7. Cool End: Tahap ini melibatkan kontrol kualitas, pemotongan kaca sesuai ukuran, pemangkasan tepi, dan penumpukan kaca untuk pengiriman atau pemrosesan lebih lanjut seperti laminasi, pencetakan, dan pengemasan.

atlas copco kompresor series ZL

Blower Atlas Copco ZL atau ZS yang andal dan efisien bisa menjadi solusi yang dapat dipilih di pabrik kaca. Misalnya aplikasi udara pembakaran di proses peleburan memerlukan tekanan antara 0,5 dan 1,5 bar (g). Selain itu, pembuatan kaca menggunakan banyak air dalam prosesnya. Sebelum air ini dilepaskan, sistem air setempat perlu diolah. Oleh karena itu, pabrik kaca memiliki pabrik pengolahan air limbah (IPAL) sendiri dan membutuhkan blower untuk udara aerasi. Pemilihan kompresor oil-free ZE/ZA juga penting dalam proses pengangkutan bahan baku menggunakan pneumatic convey. Konsultasikan kebutuhan yang paling sesuai dengan Anda sekarang!

Industri kaca Kompresor oil-free