10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

10 langkah menuju produksi yang ramah lingkungan dan lebih efisien

Semua yang perlu Anda ketahui tentang pengurangan karbon untuk produksi yang ramah lingkungan
10 langkah menuju produksi udara terkompresi yang ramah lingkungan

Semua yang perlu Anda ketahui tentang proses pneumatic conveying

Lihat bagaimana Anda bisa menciptakan proses pneumatic conveying yang lebih efisien.
3D images of blowers in cement plant
Tutup

Blower untuk Pengolahan Air Limbah

3 Kiat Memilih Blower yang Tepat untuk Pengolahan Air Limbah

Cara memilih blower untuk system aerasi pada pengolahan air limbah: Selain daripada bahan kimia, dan bakteri, konsumsi listrik blower juga merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan desain pengolahan air limbah. Oleh karena itu, berikut beberapa tips dalam memilih blower:

1. Cek kedalaman air pada kolam aerasi!

Port Washington WWTP - exterior shot of facility.
Jarak antara diffuser dengan permukaan air sangat berperan penting dalam menentukan tekanan udara yang dibutuhkan untuk proses aerasi. Pada umumnya 1 meter kedalaman air membutuhkan tekanan udara sebesar 0.11 bar(g). Sebagai contoh: sebuah pabrik kertas ingin membangun kolam aerasi pengolahan air limbah dengan kedalaman air 10 meter (diffuser memiliki efisiensi yang lebih baik jika kedalaman kolam lebih tinggi), maka blower yang dibutuhkan harus mampu memproduksi udara dengan tekanan 1.1 – 1.2 bar(g).

2. Luas kolam atau volume air

WWT application MBR system
Pada umumnya volume air pada kolam aerasi serta kandungan BOD (Biological Oxygen Demand) and COD (Chemical Oxygen Demand) menentukan kapasitas volume udara yang diperlukan pada proses aerasi. Untuk perhitungannya biasanya perlu dilakukan koordinasi dengan pihak konsultan Wastewater Treatment Plant (WWTP) sebagai ahlinya.

3. Perhatikan Jenis Teknologinya

1. Ring blower

Memiliki karakter biaya investasi rendah, perawatan cenderung sangat sederhana, namun kurang efisien dalam hal konsumsi listrik. Selain itu, biasanya kapasitas dan tekanan yang dapat dihasilkan relatif rendah (biasanya di bawah 0.3 barg). Ada beberapa orang beranggapan blower ini juga memiliki kebisingan sangat tinggi, sehingga perlu dipertimbangkan pembuatan ruangan blower untuk mengurangi kebisingan jika hendak menggunakan blower jenis ini.

2. Roots blower / Lobe blower

Jenis blower ini paling banyak dipakai di Indonesia (khususnya pada Waste Water Treatment Plant yang berumur cukup lama). Blower ini dikenal dengan biaya investasinya yang rendah, dengan perawatan yang sederhana. Ada 2 jenis lobe blower yang beredar di pasaran:

 

2-lobe blower

3-lobe blower

Volume

Pada umumnya dengan kapasitas power yang sama dapat menghasilkan volume udara yang sedikit lebih besar dari 3-lobe blower

 

Tekanan

 

Tekanan 3 lobe blower jauh lebih stabil dibandingkan dengan 2 lobe blower.

Tingkat getaran dan kebisingan

 

3-lobe blower memiliki getaran dan kebisingan yang rendah dibandingkan 2-lobe blower

Perawatan

 

Karena getaran yang dihasilkan lebih rendah, maka daya tahan bearing dan mechanical parts dari 3-lobe blower lebih baik dibandingkan 2-lobe blower

3. Screw Blower

Jenis blower ini banyak dipakai di negara-negara maju dengan biaya listrik yang cukup tinggi. Screw blower ini memiliki effisiensi yang lebih baik jika dibandingkan dengan roots blower bahkan dibandingkan dengan turbo/centrifugal blower, terutama jika dipakai pada tekanan di atas 0.5 bar(g). Jika anda berencana membuat bak aerasi dengan kedalaman yang cukup tinggi, dengan penghematan konsumsi listrik hingga 30%.

Selain memiliki efisiensi yang sangat baik pada tekanan yang cukup tinggi, screw blower juga memiliki turndown flow range yang sangat besar. (turndown flow range : batas max dan min kapasitas blower). Hal ini bisa diperoleh dengan penggunaan screw blower jenis variable speed. Jenis variable speed ini bermanfaat jika ada kebutuhan udara untuk aerasi dikontrol menggunakan DO (Dissolved Oxygen) level sensor, dan kolam aerasi memiliki kebutuhan DO yang berbeda-beda.

Screw blower dari Atlas Copco memiliki beberapa keunggulan antara lain: drive menggunakan gearbox (less worry, less maintenance), memiliki tangkat kebisingan yang sangat rendah (<80dB) [tergantung ukuran]. Selain itu, Atlas Copco juga memiliki opsi outdoor canopy sehingga dapat diletakkan outdoor tanpa penutup.

4. Turbo atau Centrifugal blower

Turbo blower sangat cocok dipakai untuk kebutuhan udara dengan kapasitas yang cukup besar dengan karakter kebutuhan tekanan dan flow yang konstan. Kebutuhan udara yang besar (bahkan di atas 5000 m3/jam), dapat disupply cukup hanya dengan 1 unit blower. Oleh karena itu blower ini sangat cocok dan banyak dipakai pada WWTP dengan kapasitas besar, karena dapat menghemat tempat dan juga mengurangi jumlah unit. Namun centrifugal blower kurang cocok untuk dipakai jika kebutuhan udara sangat berfluktuasi, karena hal ini dapat mengurangi tingkat efisiensi dari blower bahkan dapat berpotensi merusak blower. Jika dibandingkan dengan roots ataupun ring blower biasanya turbo ini memiliki efsiensi sekitar 20% lebih baik.

Blower Pengolahan air limbah Indonesia

Blower untuk Pengolahan Air Limbah

explainer icon